Minggu, 07 Januari 2018

NOVEL LARUNG (Ayu Utami)

Hasil gambar untuk novel Larung


CRITICAL REVIEW
Judul                    : Larung
Penulis                 : Ayu Utami
Penerbit               : Jakarta, KPG ( Kepustakaan Populer Gramedia )
Tahun terbit        : KPG. 1998 (901 13 0663)
                               Cetakan I  : November 2001
                               Cetakan II : Mei 2013
                               ISBN         : 978-979-91-1
Gambar Sampul : Lukisan kaca oleh ayu utami
Desain Sampul   : Wendie Artswenda

Novel larung adalah novel kedua karya Ayu Utami setelah novel saman. Sman dan larung merupakan golongan novel dwilogi, keduanya mempunyai keterkaitan dalam bentuk isi yang di paparkan. Larung adalah lanang (anak lanang), seorang pemuda tangguh yang mempunyai masalah hidup cukup keras dan menantang. Suatu permasalahan yang cukup menegangkan yaitu larung menginginkan neneknya meninggal. Tetapi kenyataan tidak membuat larung senang karena nenek tidak bisa meninggal dunia karena nenek mempunyai kisal hidup yang tidak sama seperti mausia normal pada umumnya. Nenek terlihat sangat aneh, seperti ada pancaran ghaib dan mistis. Seakan ada kekuatan di sekelilingnya. Tubuh nenek yang begitu ringan dan tua itu seperti ada sinar hitam yang merasuk kedalamnya. Tubuhnya penuh dengan susuk dan hatinya berisi jompa-jampi, bahkan pemikirannya pun penuh dengan mantra. Namun larung tetap bersih keras ingin membunuh neneknya itu, apalagi ibu larung mendukung akan hal yang diakukannya. Tetapi ada satu hal yang bisa membuat nenek itu meninggal, yaitu dengan mewariskan sesuatu yang ghaib didalam hidup nya. Segala cara dilakukan larun, seakan tanpa letih ia mencari cara dalam misi yang ia lakukan kali ini. Suatu ketika larung menemukan beberapa foto lama yang terlihat tua dan usang. Namyn gmbarnya masih cukup jelas dan larung mengenal seseorang yang wajahnya terpampang dibalik foto yang ia temukan. Beralih pada cerita saman, dan keempat sahabatnya, yaitu shakuntala (seorang penari), cok (pengusaha), yasmin (pengacara), dan laila (seorang jurnalis). Konflik yang dibahas masih sama seperti novel saman sebelumnya. Perselingkuhan , politik, komunisme, dan adegan-adegan vulgar. Didalam cerita tersebut saman sebagai buronan pada masa orde baru. Saat itu indonesia sedang dikuasai golongan megawati.

Ø  Bahasa yang digunakan cukup jelas dan tidak berbelit meskipun                banyak sekali keberadaan majas. Diambil dari pembahasan konflik yang berasal dari kehidupan sehari-hari. sehingga sangat mudah jika di korelasikan dengan sesuatu yang sama dan terjadi dalam kehidupan nyata. Meskipun ada kata kiasana yang membutuhkan beberapa penafsiran agar pembaca dapat memahami maknanya.

Ø  Ada beberapa ketidaklengkapan dalam penulisan kata, pemisahan yang salah beberapa kalipun tidak baik dalam penyusunan senuah kalimat. Pergantian tokoh “aku” yang cukup susah karena, sudut pandang sesekali berubah-ubah.


Sabtu, 06 Januari 2018

SEPATU DAN WANITA MANJA

                                                  

Gambar terkait

Tepampang senyum manis diwajahnuya yang kecil dan mungil itu, waktu itu adalah hal yang menyedihkan bagi dia. Ia harus melepas masa manjanya yang akan digantikan dengan kedewaasaan karena usianya yang sudah mulai beranjak dewasa. Gadis manja ini melalui hidupnya dengan penuh kemewahan, ia yang tak pernah merasa kekurangan akan sesuatu hal yang ia inginkan. Apa yang ia mau selalu berhasil ia dapatkan, hal tersebut merupakan salahsatu sebab mengapa dia manja. Melalui hidup dengan kesendirian dan ntah mungkin inilah awal untuknya sebagai ajang yang tak pernah mengenal apa itu arti sebuah kata manja. Terlepas dari orangtua dan mengatur jalan hidupnya sesuai dengan apa yang ia bisa. Dari sinilah proses belajarnya mulai hidup. Ah, memang kejam awalnya, sangatlah keras. Inilah hidup diluar sana yang jauh dari orangtua kita. Di malam yang begitu ramai akan gaduhnya suara manusia-manusia, kendaraan di sepanjang jalanan, dan suara tukang masak didapur. Saat ini ku berada diwarung kopi yang banyak sekali orang-orang berkumpul disini. Untuk melepas penat, dan rasa bosan terhadap dunia. Kini ku suka dunia malam yang biasanya aku lakukan dengan tertidur lelap tanpa memikirkan hal apapun. Begitu ku suka dunia malam karna ia. ia yang selalu ada saat ku berkumpul dengan sekumpulan orang-orang yang ku kenal, begitu pula ia. aku juga mengenal ia, tapi tak begitu tau tentangnya. Entah apa yang ada pada benak ku saat ini. aku mencintai dan kagum padanya karna kebiasaan kita yang selalu bersama-sama. Dia yang saat ini ada dihati bukanlah sebauh hal yang kebetulan, mungkin ini kode yang kuasa untukku.

Mungkin ini hayalan ku semata, aku cuma bermimpi untuk satuakan hatiku dengan hatinya. entahlah aku bingung dengan keadaan ini, aku begitu dilema dengan apa yang aku rasa saat ini. aku tak bisa membohongi diriku sendiri, aku begitu mencintainya. mungkin ini hanyalah aku yang merasa bukan dia. perasaan yang hanya sepihak adalah sebuah hal yang biasa bagiku, karna ku sudah mengalami di kemarin hari.  Aku juga igin menebak sebuah hati yang menjadikan ku hidup disana. aku mencintaimu tapi kamu tidak karna kamu hanya menganggap ku sebagai adik kelas yang manja dan mungkin lebih cantik mantan dan orang yang sedang denganmu saat ini akupun tau itu. mungkin ini adalah hanya tebakan semata. tapi ku yakin. aku inginkan dia tuhan.....
tiap ku bertemu dengannya disebuah forum itu. hatiku begitu senang, dan entahlah memang benar semakin hari semakin ku mencintainya.

dan aku tau, aku masih sama seperti aku yang dulu, dengan gampang ku mencintai orang yang menaruh perhatuian, tapi kali ini beda tuhaaan...

Kali ini, Puisiku Sedikit Panjang

Kali ini, Puisiku Sedikit Panjang Takut Kalut Menyerah Bukankah menyeramkan bila terbayang? Saat ini engah terjadi Keparat ini menggebu pilu...